Tahun 1953, Sejarah PSSI Pertamakali Pakai Naturalisasi
Penjaga gawang Kesebelasan PSSI Arnold Wouter van der Vin beraksi saat pertandingan sepakbola antara Kesebelasan Yugoslavia melawan Kesebelasan PSSI di Lapangan Ikada, 26 Agustus 1953.
Yugoslavia, dengan pemain muda berbakatnya, menjadi lawan tangguh bagi PSSI yang diperkuat pemain seperti Ramang dan penjaga gawang Arnold Wouter van der Vin. Yang pada akhirnya tercatat dalam sejarah menjadi pemain naturalisasi pertama di Timnas Indonesia.
Pertandingan berakhir 2-0 untuk Yugoslavia, namun skor tidak mencerminkan jalannya laga.
Van der Vin tampil gemilang, menjaga gawang PSSI tanpa kebobolan hingga menit ke-66. Ketangkasan dan refleksnya menghadapi serangan Yugoslavia menjadi sorotan.
berdasarkan kabar kawat yang diterima PSSI dari Roma, PSSI saat itu menyanggupi Yugoslavia datang dengan tujuan Goodwill Mission dengan harapan pertandingan-pertandingan Yugoslavia di Indonesia bukan hanya kunjungan olahraga biasa. Padahal pada awalnya PSSI sudah merencanakan rencana kedua untuk mencari lawan terdekat untuk mengganti Yugoslavia, yakni Swedia.
Baca Juga:
• SBC Selindung Juara PSL 2024 tanpa Terkalahkan
• Jalan Panjang Persipas untuk Kembali Disegani
• AFC Dukung Palestina Desak FIFA Hukum Israel
Mengenal Timnas Yugoslavia
Timnas Yugoslavia selama di Indonesia, diagendakan untuk melakoni beberapa uji coba dengan tim-tim di pulau Jawa lainnya yaitu Persib Bandung pada 23 Agustus 1953 yang berlangsung di Lapangan Ikada Jakarta; 26 Agustus melawan Persibaja (kini Persebaya) di Surabaya; 29 Agustus melawan kes. PSSI Djawa Tengah di Semarang; 30 Agustus kembali ke Jakarta untuk melakoni laga uji coba dengan Persidja; dan ditutup 2 September melawan kes. PSSI.
Koran Java Bode terbitan 22 Agustus 1953, memberitakan bahwa sebenarnya tim Yugoslavia yang berlaga untuk tour di Indonesia kali ini tidak semuanya jebolan Olimpiade Helsinki 1952, melainkan pemain-pemain muda baru yang disiapkan untuk regenerasi mendatang.
Para pemain yang diboyong kali ini terdiri dari umur 19-24 tahun, walaupun demikian syarat masuk ke tim ini tentu saja berat. Setiap pemain harus memiliki bakat yang diperlukan.
Dan, inilah starting line-up kedua tim saat itu, yang kami sadur dari rsssf.org/tablesj/joegmlada-indo53.html
Arnold van der Vin (Djakarta); Chris Ong (Djakarta), Chaeruddin Siregar (Djakarta); Tan Liong Houw (Djakarta), M.Sidhi (Surabaja), Frans van der Berg (Djakarta); Aang Witarsa (Bandung), Djamiat Dalhar (Djakarta), Andi Ramang (Makassar), Tee San Liong (Surabaja), Sugiono (Djakarta)
Yugoslavia: Krivokuća; Biogradlić, Juričko; Borozan, Klaić, Davidović; Ognjanov, Jocić, Milutinović, Veselinović, Pašić
Goals: 66' Veselinović 0-1, 85' Veselinović 0-2 Half-Time: 0-0 NB: the over 50,000 spectators, who occasionally spilled over the sidelines as their number far exceeded the capacity, included former world heavyweight champion Max Schmeling (Germany); Klaić also played against Indonesia representing Croatia on Sep.
Penulis: Putra Mahendra/Berbagai sumber