Promo

Mitos Setelah Nikmatnya Bercinta

Minggu, 21 September 2025 21:53 WIB | 1.035 kali
Mitos Setelah Nikmatnya Bercinta

Ilustrasi


Banyak wanita sering mendapat saran untuk segera buang air kecil setelah berhubungan seks. Tujuannya untuk menjaga organ intim agar terhindar dari penyakit.

marikitabaca - Pertanyaannya, apakah cara tersebut benar-benar penting untuk kesehatan kewanitaan?

Sebenarnya, buang air kecil setelah seks bukanlah hal yang wajib. Namun, kebiasaan ini bisa membantu mencegah terjadinya infeksi saluran kemih (ISK).

ISK terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih melalui uretra dan kemudian mencapai kandung kemih. Pada wanita, posisi uretra yang sangat dekat dengan vagina membuat risiko perpindahan bakteri jadi lebih tinggi.

Dengan buang air kecil, bakteri yang mungkin masuk ke uretra saat berhubungan seks bisa ikut terbawa keluar bersama urin. Meski bukan jaminan 100% terhindar dari ISK, cara ini dinilai cukup efektif sebagai langkah pencegahan.

Seperti dikutip dari Health Line, kebiasaan buang air kecil setelah bercinta bermanfaat bagi mereka yang rentan mengalami ISK. Perjalanan bakteri dari uretra ke kandung kemih pada wanita memang relatif singkat, sehingga risiko infeksi lebih besar.

Sebaliknya, pria yang memiliki penis, uretra jauh lebih panjang sehingga risiko bakteri mencapai kandung kemih lebih rendah. Jadi, buang air kecil setelah seks mungkin tidak sepenting itu bagi pria.

Idealnya, usahakan buang air kecil dalam waktu 30 menit setelah berhubungan seks. Semakin cepat, semakin baik efek pencegahannya.

Bagaimana Jika Tidak Ada Keinginan Buang Air Kecil setelah Bercinta?

Tidak buang air kecil setelah seks bukan berarti pasti akan terkena ISK. Namun, menahan urin terlalu lama-baik setelah berhubungan maupun dalam kondisi biasa-memang bisa meningkatkan risiko infeksi.

Bagi yang sering mengalami ISK berulang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, termasuk kemungkinan konsumsi antibiotik atau terapi pencegahan lainnya.

Kesimpulannya, buang air kecil setelah seks adalah cara mudah untuk membantu menurunkan risiko ISK, terutama bagi wanita yang lebih rentan. Padukan dengan minum cukup air dan tidak menahan pipis terlalu lama, dan kesehatan saluran kemih akan lebih terjaga.

Mitos Seks Keliru Beserta Fakta

Informasi simpang siur mengenai seks masih tersebar di masyarakat. Jangan sampai terjebak. Ini mitos seks beserta fakta medis yang sebenarnya!

Seks selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Sayangnya, masih banyak informasi seputar seks yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Tidak dimungkiri, pendidikan seksual di Indonesia memang jarang diterapkan. Ditambah dengan anggapan bahwa topik ini adalah hal tabu, membuat mitos seks lebih mudah menyebar luas.

Saatnya Anda mengetahui fakta dan mitos seks yang beredar agar tidak lagi terjerumus kesesatan!

Berikut ini adalah beberapa mitos seks populer yang beredar di masyarakat, beserta fakta medis yang sebenarnya:

1. Impotensi Hanya Dialami Oleh Lansia
Mitos seks ini tidak benar. Faktanya, impotensi dapat terjadi pada usia berapa saja. Walau demikian, memang betul bahwa impotensi lebih sering ditemui pada mereka yang berusia 40 tahun atau lebih.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko impotensi, misalnya gangguan pembuluh darah, masalah sistem saraf, faktor psikologis, efek samping obat, dan masalah hormonal.

Impotensi pada pria usia muda umumnya dipengaruhi oleh faktor psikologis, seperti stres, kecemasan, atau depresi.

2. Membilas Vagina Setelah Seks Dapat Cegah Kehamilan
Sebagian orang menganggap, mencuci vagina sesaat setelah berhubungan seks dapat mencegah kehamilan. Lagi-lagi, hal ini hanyalah mitos belaka.

Faktanya, sperma dapat berenang dengan sangat cepat menuju sel telur (ovum) tanpa dapat dicegah.

Mencuci bagian dalam vagina setelah berhubungan seks malah dapat merugikan kesehatan. Ini karena berpotensi mengganggu pH alami serta keseimbangan bakteri di dalamnya.

3. Selaput Dara Pasti Robek saat Pertama Kali Berhubungan Seks
Tidak semua wanita yang berhubungan seksual untuk pertama kalinya akan mengalami robekan pada selaput dara.

Ada banyak wanita yang memiliki selaput dara elastis, sehingga tidak robek walaupun telah berkali-kali melakukan hubungan seksual.

Di sisi lain, ada pula wanita yang memiliki selaput dara rapuh sehingga rentan robek saat berolahraga ekstrem ataupun terjatuh.

4. Ukuran Penis Menentukan Kepuasan Wanita saat Berhubungan Seks
Setiap pria menginginkan ukuran penis yang besar untuk memuaskan pasangannya.

Namun, tahukah Anda bahwa wanita lebih senang dengan ereksi yang tahan lama dibandingkan ukuran penis yang besar?

Wanita lebih sulit mencapai orgasme dibandingkan dengan pria, sehingga penetrasi saja terkadang tidak cukup.

Oleh karena itu, ketimbang percaya dengan mitos seks ini dan mengkhawatirkan ukuran penis, lebih baik Anda mencari cara tambahan untuk menstimulasi dan memuaskan pasangan di atas ranjang.

5. Oral Seks Lebih Aman daripada Vaginal atau Anal Seks
Oral seks dianggap lebih aman karena tidak menyebabkan kehamilan, sama halnya dengan anal seks.

Kendati demikian, oral seks tetap berpotensi menularkan berbagai penyakit seksual.
Pada dasarnya, semua aktivitas seksual, baik oral, vaginal, maupun anal dapat meningkatkan risiko penyakit menular seksual. Risiko ini bisa meningkat jika Anda berganti-ganti pasangan seksual.

6. Posisi Seks Berdiri Bisa Mencegah Kehamilan
Ini adalah mitos seks yang paling menyesatkan. Nyatanya, sperma dapat berenang naik ke dalam rahim apa pun posisi Anda bercinta.

Jadi, posisi seks berdiri tetap meningkatkan peluang hamil apalagi bila Anda berada dalam masa subur.

Jika memang belum siap menghadapi kehamilan, satu-satunya yang bisa Anda andalkan adalah alat kontrasepsi.

7. Sering Berhubungan Seks Bikin Vagina Kendur
Sebagian orang percaya, wanita yang sering berhubungan seksual atau sudah pernah melahirkan akan memiliki vagina yang kendur. Akibatnya, hubungan intim terasa tidak senikmat sebelumnya.

Hal tersebut hanya mitos seks yang tak perlu lagi Anda percaya. Pasalnya, vagina merupakan bagian tubuh elastis yang dapat melebar dan menyempit sesuai kondisi.

Karena elastisitas itu pula, ukuran vagina akan kembali seperti sedia kala walaupun Anda sering berhubungan intim atau melahirkan.

8. Tidak Segera Hamil Setelah Menikah Tanda Masalah Kesuburan
Tidak langsung hamil beberapa bulan setelah menikah tidak selalu menandakan adanya masalah kesuburan.

Faktanya, gangguan kesuburan atau infertilitas didefinisikan sebagai tidak terjadinya kehamilan setelah mencoba berhubungan seks rutin tanpa kontrasepsi selama satu tahun.

Jika memang belum hamil juga setelah berusaha selama setahun, lebih baik memeriksakan diri dan pasangan ke dokter untuk diagnosis yang lebih pasti.

9. Wanita Akan Kesakitan saat Pertama Kali Berhubungan Seks
Mitos seks yang satu ini sering menimbulkan kekhawatiran luar biasa pada wanita yang akan menikah. Ini karena menganggap mereka harus menerima rasa sakit yang muncul saat berhubungan seks.

Faktanya, hubungan seksual seharusnya nyaman dan menyenangkan bagi kedua belah pihak.

Jika memang terdapat rasa nyeri atau sakit saat berhubungan seks, salah satu hal yang mungkin jadi penyebabnya adalah terlalu terburu-buru penetrasi sebelum area kewanitaan lembap.

10. Gagal Penetrasi Disebabkan Wanita yang Kurang Relaks
Wanita yang kurang relaks dianggap akan memiliki vagina yang lebih sulit untuk dipenetrasi saat melakukan hubungan seks. Hal ini ternyata keliru sama sekali.

Faktanya, ada suatu kondisi medis yang disebut vaginismus. Pada keadaan ini, otot vagina akan mengencang saat akan terjadi penetrasi sehingga penis tidak dapat masuk.

Kondisi ini perlu disembuhkan dengan bantuan dokter ahli. Jadi, tidak bisa diatasi dengan menuntut pihak wanita untuk lebih relaks.

Sekarang Anda telah mengetahui fakta di balik mitos seks yang beredar di masyarakat. Bersikaplah lebih waspada di waktu mendatang, agar Anda tidak lagi terjebak dalam informasi yang menyesatkan.

Sumber: Berbagai sumber | Editor: Deka 'Febe'


Pilihan Redaksi




Baca Juga

Adek, Cinta Tak Selamanya Indah, Dek
Senin, 20 Oktober 2025 12:29 WIB
Suami Istri Videokan Bersetubuh, Apa Hukumnya?
Selasa, 09 September 2025 09:04 WIB
Hubungan Bulu "Anu" Lebat dan Libido Wanita
Sabtu, 14 Juni 2025 23:33 WIB