Promo

Bu Guru Salsa Siap Bikin Konten Pelajaran Seks, OTW Follow

Senin, 24 Maret 2025 00:54 WIB | 1.147 kali
Bu Guru Salsa Siap Bikin Konten Pelajaran Seks, OTW Follow

Memanfaatkan ketenarannya di jagad maya, Bu Guru Salsa bersama suaminya Luqman Hakim akan membuat konten pelajaran seks setelah menikah. 

marikitabaca.id- Ide konten ini muncul setelah jumlah followers TikTok Bu Salsa mendadak melejit pascavideo syurnya viral. 

"Nama saya terlanjur melekat dengan hal negatif kayak gitu. Jadi gimana caranya cap negatif tersebut berbuah cuan namun dari hal positif," jelas Bu Salsa, kami kutip dari tvOnenews, beberapa waktu lalu.

Ide konten pelajaran seks setelah menikah tersebut justru muncul dari Luqman Hakim. Suaminya.

"Konten itu masih menjadi pembahasan dan rencana kita ke depannya. Followers istri saya banyak. Dan konten tersebut pasti akan dibutuhkan pasutri sebagai edukasi," kata Luqman Hakim saat mendampingi istrinya. 

Meski video syurnya ditonton banyak kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa, Luqman mengaku sasaran kontennya adalah pasutri atau orang yang sudah menikah. 

"Saya melihat suara lantang istri saya saat mengajar dan berjualan pakaian di live Tiktok cocok untuk membuat konten sex education after life," katanya. 

Luqman mengaku sejak video syur istrinya viral dan mengguncang jagad maya, segala aktifitas istrinya di media sosial atas kontrol dia. 

"Saya tidak ingin istri saya terjerumus dan tertipu lagi," katanya. 

Bahkan, Luqman-lah yang mengatur Bu Salsa live TikTok atau tidak. Luqman selalu memantau pergerakan keinginan netizen. 

"Kebanyakan netizen laki-laki yang sering mengklik dan mengikuti medsos istri saya. Mangkanya beberapa waktu lalu, istri saya, saya suruh live mabar Mobile Legends," jelasnya. 

Memang, lanjut Luqman, tidak sedikit komentar netizen selama live menyudutkan dan mencibir istrinya. Namun live harus dilakukan untuk mencegah akun-akun fake yang mengatasnamakan istrinya. 

"Komentar-komentar yang mencibir dan berkomentar jorok dari akun fake. Jadi, santai dan abaikan saja," jelas pria ahli IT ini. 

Sementara itu, Bu Salsa akan mengikuti semua alur yang diperintahkan suaminya karena dirinya yakin semua untuk kebaikan bersama. 

"Ibaratnya saya telent dan dia (suaminya) menejer, jadi saya manut," ucapnya.


Baca Juga:


Video Telanjang Bu Guru Salsa

Akhir-akhir ini jagat maya tengah dihebohkan dengan tiga video syur, yakni Bu Guru Salsa, Bidan Rita dan pendatang baru, Jaksa Tasya.

Ketiga video syur itu langsung jadi perbincangan warganet. Bahkan sampai ada yang membanding-bandingkan Bu Guru Salsa, Bidan Rita dan Jaksa Tasya.

Perbandingan antara Bu Guru Salsa, Bidan Rita dan Jaksa Tasya menjadi ramai di sejumlah akun media sosial.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu akun TikTok yakni @miss.yeb86. Beberapa waktu lalu, akun tersebut mengunggah sebuah video yang berisi foto tiga perempuan cantik itu, yakni Gu Guru Salsa, Bidan Rita dan Jaksa Tasya.

"Yang mana jagoan kalian,” ujarnya dalam kalimat yang tertulis di video, dikutip Jumat (14/3/2025).

Sontak video tersebut langsung mendapat berbagai respon warganet.

Beberapa akun yang berkomentar membanding-bandingkan ketiga video yang lagi viral itu.
Ada yang bilang Bu Guru Salsa tetap paling cantik. Kemudian Bidan Rita paling imut. Pun dengan Jaksa Tasya.

Sebelumnya, jagat maya diramaikan dengan kemunculan video syur seorang oknum guru honorer dari Jember yakni Bu Guru Salsa.

Dalam video itu, Bu Guru Salsa memperlihatkan bagian intim tubuhnya di depan kamera. Video tersebut dikirim ke pacar online-nya yang mengaku seorang pengusaha di Kalimantan.

Setelah video tersebut tersebar, Bu Guru Salsa muncul di akun TikTok-nya dan mengunggah video klarifikasi serta permintaan maaf.

Tak lama setelah itu, Bu Guru Salsa menikah dengan seorang pria yang informasinya juga seorang guru bernama Lukman Hakim.

Setelah itu, kasus video Bu Guru Salsa mereda. Namun tak lama kemudian, muncul lagi video serupa, kali ini memperlihatkan perempuan cantik yang disebut-sebut Bidan Rita.

Pasca viral video joget-joget, Salsabila Rahma alias Bu Guru Salsa dikabarkan akan tetap melanjutkan kariernya sebagai tenaga pengajar usai lolos seleksi PPPK. Hal itu pun menuai pro kontra di kalangan publik.

Di tengah kontroversi video viralnya, nama Salsabila Rahma diketahui tetap masuk dalam daftar peserta yang lolos seleksi administrasi PPPK.

Hal tersebut sesuai dengan Pengumuman Nomor: 800.1.2.2/664/35.09.414/2025, yang ditandatangani Plt Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman.

Humas PB PGRI Jember Ilham Wahyudi mengatakan, Bu Guru Salsa berhak untuk tetap mengajar.

Menurut PGRI, Bu Guru Salsa bukan pihak yang bersalah dalam penyebaran video joget tanpa busana yang sempat viral.

Di mana gara-gara video viral itu, Salsa memutuskan untuk mundur dari tempatnya mengajar di salah satu SD di Jember.

"Video tersebut bukan kesengajaan dia untuk disebar dan diperjualbelikan. Dia hanya korban," ujar Ilham, Minggu (16/3/2025).

Untuk itu PGRI Jember menegaskan bahwa Bu Guru Salsa tetap berhak menjalani kariernya sebagai tenaga pengajar.

"Sangat kita sayangkan jika Bu Salsa mundur. Terlebih dia lolos PPPK yang notabene idaman setiap honorer," kata Ilham.

Netizen Bandingan dengan Vokalis Band Sukatani

Keputusan untuk tetap meloloskan Bu Guru Salsa sebagai PPPK, menuai pro kontra di kalangan publik.

Apalagi, hingga kini Bu Guru Salsa masih aktif live di TikTok dengan pernyataan-pernyataan kontroversialnya.

Terbaru, Bu Guru Salsa menanggapi komentar netizen soal membuat video part 2.

"Bikin lagi part dua," tulis seorang netizen dalam kolom komentar.

Tanpa ragu, dia langsung menanggapi komentar tersebut dengan santai.

"Iya, monolog aja kali ya kapan-kapan," jawab Salsa.

Atas kontroversi-kontroversi itu, tak seidikit netizen yang menyayangkan keputusan meloloskan Bu Guru Salsa jadi PPPK.

Mereka pun lantas membandingkan dengan nasib pahit yang diterima vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati.

"Yang kek begini dibiarin dan masih dikasih kesempatan sedangkan vokalis band Sukatani yang ngebela rakyat Indonesia untuk bersuara malah dibungkam dan dipecat, sehat gk sihh otaknya," cuit akun X @bu0na461*.

 "Vokalis sukatani di pecat karena karena katanya buka hijab pas konser bukan karna lagunya, yang ini bikin b*k*p hijab tp ga di pecat. Make sense," kata @FEVER*.

"Lah yg kemarin vokalis guru aja sampe d pecat loh cuma perkara beliau lepas hijab d luar lingkungan sekolah, ini video sy*r gapapa," tulis @nyerb*.

Seperti diketahui, Novi diberhentikan dari tempatnya mengajar di salah satu SD swasta di Banjarnegara.

Pemberhentian itu dilakukan setelah identitas band Sukatani terungkap, menyusul viral lagu 'Bayar Bayar Bayar' yang mengkritik kelakuan buruk oknum polisi.

Novi dan satu personel band Sukatani lainnya, Muhammad Syifa Al Lufti, bahkan sempat berurusan dengan aparat kepolisian atas viral lagu tersebut.

Meski akhirnya Novi ditawari oleh Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif untuk kembali mengajar di Purbalingga, namun hingga kini belum ada informasi lebih lanjut soal hal tersebut.

Fenomena video syur

Penyebaran "video syur" selebritas atau bahkan orang awam di dunia digital telah menciptakan fenomena yang menarik perhatian luas, menciptakan sensasi sekaligus mengusik privasi individu yang terlibat.

Fenomena ini tidak hanya memperlihatkan bagaimana teknologi mempengaruhi kehidupan pribadi, tetapi juga bagaimana masyarakat merespons dengan gelombang reaksi yang sering kali berlebihan, atau yang dikenal dengan istilah “moral panic”.

Jean Baudrillard, dalam bukunya Simulacra and Simulation (1994), memperkenalkan konsep hyperreality untuk menggambarkan suatu kondisi di mana batas antara kenyataan dan simulasi menjadi kabur.

Dalam era digital ini, konsep hyperreality menjadi sangat relevan, terutama dalam konteks penyebaran video syur selebritas.

Video yang seharusnya menjadi rekaman pribadi, berubah menjadi komoditas digital yang dikonsumsi massal oleh publik, menciptakan realitas baru yang lebih kuat dari kejadian aslinya.

Di dalam hyperreality, video syur tidak lagi dilihat sebagai representasi dari kenyataan yang murni, tetapi sebagai sebuah "peristiwa" yang diinterpretasikan ulang oleh media dan publik. 

Video tersebut bukan hanya bukti fisik dari perilaku tertentu, tetapi juga menjadi simbol dari ketakutan, hasrat, dan kecemasan kolektif masyarakat yang lebih luas.

Publik tidak lagi berbicara tentang identitas selebritas sebagai manusia nyata; mereka berbicara tentang bagaimana simulasi dari identitas dan perilaku tersebut direpresentasikan dan dikonsumsi di ruang publik.

Peran media dalam memproduksi moral panic sangat signifikan. Media tidak hanya melaporkan fakta, tetapi juga membangun narasi yang memposisikan kejadian ini sebagai ancaman serius terhadap tatanan sosial.

Media menggunakan istilah-istilah seperti "skandal besar" atau "krisis moral" untuk memperkuat anggapan bahwa masyarakat sedang menghadapi ancaman yang nyata dan harus segera ditangani.

Namun, moral panic yang muncul sering kali tidak proporsional dengan ancaman sebenarnya. Dalam banyak kasus, selebritas yang terlibat menjadi sasaran utama dari serangan publik, meskipun mereka mungkin lebih merupakan korban dari kebocoran data atau pelanggaran privasi daripada pelaku dari skandal moral.

Penulis: Vega. A/Berbagai sumber




Baca Juga