Promo

Kejahatan yang Membunuh Dalam Diam

Jum'at, 30 Mei 2025 19:02 WIB | 941 kali
Kejahatan yang Membunuh Dalam Diam

Ilustrasi.


Serakah atau tamak termasuk penyakit hati yang tercela dan tidak sehat, karena hati orang serakah tidak pernah tenang, puas dan selalu merasa kekurangan.

- Bentuk kejahatan “elite” yang sulit untuk dihilangkan adalah white collar crime atau kejahatan kerah putih.

Setiap negara di dunia mengalami masalah kejahatan kerah putih sesuai dengan tingkat keseriusan penanggulangan dan kekuatan hukum untuk menjerat pelakunya secara adil dan tuntas.

Kejahatan kerah putih adalah kejahatan yang dilakukan oleh kaum elit, pengusaha, bankir, atau para pejabat yang mempunyai peran dan fungsi strategis atau akses kebijakan strategis melalui korupsi, kecurangan.

Dan penipuan yang sangat merusak serta menimbulkan korban yang bersifat massal.

Data yang diinformasikan oleh organisasi non-pemerintahan asal Jerman, Transparency International menginformasikan bahwa Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perceptions Index (CPI) pada tahun 2021 yang dirilis pada Januari 2022 atas survey yang dilakukan di 180 negara  di dunia, Indonesia berada pada ranking 96 bersama dengan Brasil, Lesotho, dan Turki dengan skor 38.

Jika dibandingkan dengan IPK tahun 2020 IPK negara Indonesai naik satu poin.
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perceptions Index (CPI) adalah pengukuran korupsi sektor publik sebuah negara yang digunakan secara internasional.

IPK dianggap sangat kredibel dan diakui dunia sehingga menjadi kebanggaan bagi negara jika menempati deretan ranking puncak. Sebaliknya, menjadi kelemahan dan kekurangan yang memalukan dalam lingkungan komunikasi dan dunia investasi global jika suatu negara memiliki IPK pada rangking deretan bawah.

Hasil IPK dikeluarkan berdasarkan asesmen dan survei opini yang dikumpulkan oleh 12 institusi terkemuka, di antaranya Bank Dunia dan Forum Ekonomi Dunia. Hasil survei diwujudkan dalam bentuk ranking dan skor dengan skala 1-100. Semakin tinggi skornya, maka semakin bersih negara tersebut dari korupsi. Jika skornya semakin mendekati nol, maka semakin korup negara tersebut.

Tamak (Greedy) Terhadap Harta Penyebab Utama Kejahatan Kerah Putih

Sifat tamak adalah suatu sifat yang tak pernah merasa puas dengan apa yang sudah diperolehnya atau dapat dikatakan tamak adalah kecintaan terhadap harta dunia secara berlebihan.

Tamak merupakan penyakit hati yang bisa menjangkiti setiap orang.

Orang yang tamak selalu menginginkan yang lebih, tidak peduli bagaiman cara memperolehnya, apakah sesuai syariat islam atau tidak, bahkan sampai mengambil hak orang lain sekalipun.

Manusia yang sangat mencintai harta dan senantiasa merasa kurang akan harta yang dimiliki akan cenderung mudah untuk melakukan kejahatan sebagai cara untuk memperoleh harta tersebut.

Kejahatan kerah putih adalah kejahatan yang banyak dipengaruhi oleh faktor perilaku individu. Perilaku itu sendiri lebih lanjut dibentuk oleh sifat individu yang terbentuk dari proses pembelajaran di lingkungan keluarga terdekat dan juga pengaruh lingkungan sosial tempat individu tersebut berinteraksi.

Jack Bologna (1993) sebagai pencetus Fraud Gone Theory mengungkapkan bahwa salah satu pemicu terjadinya kecurangan dan kejahatan kerah putih adalah adanya sifat tamak (greedy). 

Tamak berkaitan dengan adanya perilaku individu yang secara potensial ada dalam diri setiap orang untuk merasa tidak pernah puas. Islam sangat tegas melarang orang berperilaku tamak. Hal ini sesuai dengan firman Allah Azza wa Jalla:

وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (Al-Fajr/89:20)

وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan. (Al-‘Âdiyât/100:8)

Sesungguhnya setiap manusia memiliki sifat yang berpotensi untuk mencintai harta dengan kecintaan yang berlebih-lebihan seperti yang telah diingatkan dalam firman Allah Azza wa Jalla tersebut.

Karena sebab cintanya harta yang berlebihan tersebut, maka dia akan melakukan segala cara untuk meraih harta yang bahkan bukan hak miliknya. Padahal bisa jadi orang tersebut telah memiliki harta lebih dari cukup.

Namun karena sifat tamak yang ada dalam dirinya maka haus akan harta tidak akan pernah puas. Kejahatan kerah putihpun demikian, mereka yang melakukan adalah orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi dan posisi pekerjaan yang bagus dan strategis, namun karena cintanya yang berlebihan terhadap harta maka mereka rela melakukan kejahatan hanya semata untuk menuruti keinginannya memperoleh dan menambah kekayaan.

Manusia tidak akan pernah puas terhadap apa yang sudah diperolehnya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Sungguh, seandainya anak Adam memiliki satu lembah dari emas, niscaya ia sangat ingin mempunyai dua lembah (emas). Dan tidak akan ada yang memenuhi mulutnya kecuali tanah.’ Kemudian Allah mengampuni orang yang bertaubat. Muttafaq ‘alaih: HR. Al-Bukhâri, no. 6439 dan Muslim, no. 1048

عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِيْ غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِهِ
Dari Ka’ab bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya.” Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2376; Ahmad (III/456, 460).

Dari hadits tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa ketamakan manusia terhadap harta akan merusak dirinya dan tergelincir dalam lembah kejahatan yang akan menghancurkan agamanya.

Tamaknya manusia kepada harta akan membawanya kepada kezhaliman, kebohongan dan perbuatan jahat.

Kejahatan kerah putih yang disebabkan karena sifat tamak ini contohnya adalah: kejahatan korupsi, penipuan, penggelapan uang dan pencucian uang hasil kejahatan.

Demikian artikel ringkas penjelasan bagaimana sifat tamak ini menjadi pemicu white collar crime. Islam sangat melarang kita untuk memiliki sifat tamak agar kita terhindar dari perbuatan zhalim dan keji.

Islam juga melarang kita untuk cinta yang berlebihan terhadap harta dunia, namun Islam mengarahkan agar harta dijadikan sebagai sarana ibadah untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Azza wa Jalla.

Dengan demikian, maka serakah merupakan sifat cinta dunia. Sifat serakah mendatangkan banyak kerusakan, baik kerusakan pribadi, keluarga, masyarakat dan yang terbesar adalah kerusakan yang menimpa keagamaan seseorang disebabkan dunia lebih dicintai dari segalanya.

Penulis: Dr. Nanang Shonhadji., M.Si., AK.,CA., CMA., CPA
(Dosen Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas & Narasumber JIC TV dan Radio JIC)


Klik juga artikel  di bawah ini:





Baca Juga