Promo

Haramnya Menginjak Titik Pertemuan Bumi dan Surga

Rabu, 29 Oktober 2025 00:18 WIB | 128 kali
Haramnya Menginjak Titik Pertemuan Bumi dan Surga

Gunung Kailash di Himalaya, Dataran Tinggi Tibet.


Ada satu gunung di dunia ini yang belum pernah didaki oleh manusia. Bukan karena tidak bisa, tetapi tidak diizinkan.

marikitabaca - Gunung ini dianggap pusat dunia oleh empat agama besar. Umat Hindu percaya, itu rumah Dewa Siwa. Tetapi yang bikin merinding yaitu karena bentuk gunungnya mirip piramida sempurna.

Gunung Kailash namanya.

Sering dikatakan sebagai salah satu bagian barisan pegunungan yang paling memesona di seluruh Himalaya, dataran tinggi Tibet.

Belum ada yang berhasil mendaki hingga ke puncaknya. Gunung ini dianggap suci, penuh misteri, dan diibaratkan sebagai tangga menuju surga.

Melansir dari situs Pithoragarh, Gunung Kailash dikenal sebagai salah satu gunung paling suci dan telah menjadi tempat ziarah penting bagi empat agama: Buddha, Jain, Hindu, dan agama Buddha Tibet.

Setiap tahun, ribuan peziarah memasuki Tibet untuk berziarah ke Gunung Kailash yang suci. Beberapa berhasil sampai ke wilayah ini, tetapi sangat sedikit yang berhasil menyelesaikan mengelilingi puncak suci tersebut. Sementara itu, belum ada yang pernah berhasil mendaki sampai ke puncaknya.

Melansir dari Himalayan Wonders, puncak Kailash sangat tinggi, yaitu 6,638 meter. Meski masih lebih rendah dari Gunung Everest, belum ada yang berhasil menaiki puncaknya.

The Times of India menyebut bahwa trekking sampai ke puncak Gunung Kailash dianggap sebagai tindakan terlarang di kalangan umat Hindu, karena takut melanggar kesucian gunung dan mengganggu energi ilahi yang bersemayam di sana.

Gunung ini dipercaya sebagai axis mundi, yang menurut New World Encyclopedia adalah poros dunia sebagai tempat langit terhubung dengan bumi.

Menurut legenda Hindu, Siwa, dewa kehancuran dan kelahiran kembali, bersemayam di puncak gunung ini. Kailash dianggap dalam banyak sekte agama Hindu sebagai surga, tujuan akhir jiwa dan pusat suci dunia.

Bagi umat Buddha dan Buddha Tibet, dalam kitab suci Buddha, Gunung Kailash disebut sebagai Gunung Meru. Ia diyakini berada di pusat kosmologinya.

Dipercaya juga sebagai rumah dari Buddha Demchok. Secara simbolis, ini melambangkan kebahagiaan tertinggi.

Sedangkan dalam Jainisme, Kailash dikenal sebagai Gunung Ashtapada dan merupakan tempat pencipta keyakinan mereka, Rishabhadeva, untuk mencapai kebebasan dari kelahiran kembali.

Terlepas dari nilai-nilai suci dan sakralnya, Gunung Kailash juga menawarkan keindahan lanskap gunung yang megah. Wonders of Tibet menyebut Gunung Kailash memiliki empat permukaan berbeda yang sesuai dengan empat arah mata angin.

Dari situ, mengalir empat sungai yang membentang ke empat penjuru dunia dan membagi dunia menjadi empat wilayah. Sisi selatan gunung ini tersorot lebih banyak sinar matahari, sehingga salju di lereng selatan seharusnya lebih sedikit dibandingkan di sisi utara.

Namun sebaliknya, sisi selatan Gunung Kailash tertutup gletser dan salju sepanjang tahun, justru sisi utara hanya memiliki sedikit salju. Keajaiban alam ini disebabkan oleh letak geografis dan iklim Kailash, seperti dilansir oleh China Highlights.

Siapapun yang hendak mendaki gunung tersebut selalu gagal, meninggal atau hilang, tidak ada bukti pasti penyebabnya, bukan karena cuaca, tetapi karena ada sesuatu yang lebih dari itu.

Beberapa ilmuwan menganggap, Kailash ini bukanlah gunung, melainkan struktur buatan zaman purba. Bahkan dikaitkan dengan teknologi yang bukan milik manusia dari portal dimensi.

Sampai saat ini, puncak gunung Kailash tetap tidak tersentuh oleh siapa pun. Mungkin bukan perkara bisa atau tidak, tetapi soal diizinkan atau tidak.

Gunung Kailash memiliki geometri yang sangat simetris dan presisi. Jarak antara gunung ini dengan monumen-monumen penting di seluruh dunia, seperti Stonehenge di Inggris, dan Kutub Utara dan Selatan, memiliki pola angka yang menarik, yaitu 6666 km dan 13332 km.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa gunung ini adalah sumbu rotasi bola langit, atau sumbu Mundi, yang terhubung dengan kosmologi dan spiritualitas berbagai agama.

Mitosnya, orang yang mencoba mendaki gunung ini akan dihukum mati oleh para dewa, atau akan mengalami hal-hal aneh dan mengerikan.

Oleh karena itu, pendakian ke puncak gunung ini sangat dilarang oleh pemerintah dan agama-agama yang menghormati gunung ini .

Apa yang terjadi jika seseorang mencoba mendaki gunung Kailash? Apakah ada hukuman atau konsekuensi yang menanti mereka?

Beberapa orang yang pernah mencoba mendaki gunung ini melaporkan bahwa mereka mengalami hal-hal aneh dan mengerikan, seperti mimpi buruk, gangguan kesehatan, kecelakaan, atau bahkan kematian.

Beberapa orang juga mengklaim bahwa mereka melihat sosok-sosok gaib, seperti dewa, iblis, atau makhluk asing, yang menghalangi atau mengancam mereka. Apakah ini merupakan bukti bahwa gunung ini dilindungi oleh para dewa, atau ada kekuatan gelap yang bersembunyi di baliknya?

Penulis: Dika 'Febe' | Sumber: Diolah


Pilihan Redaksi




Baca Juga

"Darah" Yahudi Menetes di Nadi Kita?
Rabu, 15 Oktober 2025 01:25 WIB
Ini Membuktikan Tuhan Itu Tidak Ada
Jum'at, 26 September 2025 14:59 WIB