Promo

Melati: Komisi XIII Cermati Napi Kabur di Lapas Tua Tunu

Kamis, 12 Juni 2025 10:42 WIB | 2.016 kali
Melati: Komisi XIII Cermati Napi Kabur di Lapas Tua Tunu

Melati SH, anggota Komisi XIII DPR RI


Informasi adanya warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tuatunu, Pangkalpinang, berinisal ZU kabur di hari Senin (9/6/2025) mendapat kritikan keras dan perhatian khusus dari anggota DPR RI Komisi XIII, Melati SH, yang juga kebetulan, komisinya membawahi Lapas.

, PANGKALPINANG - Informasi kaburnya narapidana bernama ZU itu beredar luas. Dikabarkan dia berhasil kabur saat sedang menjalani program asimilasi (proses pembinaan narapidana (warga binaan) yang dilakukan dengan membaurkan mereka di tengah-tengah masyarakat).

Tujuan utama asimilasi adalah mempersiapkan narapidana untuk kembali ke masyarakat setelah menjalani masa tahanan, dengan mengurangi perbedaan antara narapidana dan masyarakat umum, saat disuruh mencari pohon pisang, saat berada di area ketahanan pangan lapas yang memanfaatkan kelengahan petugas.

Nah, selaku anggota komisi yang membawahi persoalan bidang hukum, hak asasi manusia (HAM), keimigrasian, pemasyarakatan, dan penanggulangan terorisme, Melati SH meminta agar, pertama, napi yang kabur segera ditemukan demi meningkatkan integritas Lapas Pangkalpinang.

Namun, Melati mengkritik keras atas kejadian ini. Dia menduga warga binaan yang berhasil kabur tersebut salah satu faktornya, kelalaian petugas. Karena yang bersangkutan berhasil melarikan diri di saat program asimilasi.

"Yang artinya ada kelalaian di situ. Patut diduga juga napi yang kabur ini sudah lama mempelajari situasi sehingga dia berani dan bisa kabur," tegas Melati.

Melati meminta warga binaan yang lari tersebut segera ditemukan dalam waktu sesingkat-singkatnya, demi menjaga rasa nyaman dan aman masyarakat.

Kedua, ia berharap kejadian serupa bisa menjadi pelajaran berharga, bahwa terkadang walau warga binaan sedang dalam tahap asimilasi, namun dorongan manusiawi untuk ia bebas tetap besar. Dan bisa memanfaatkan segala cara demi memenuhi itu.

“Ini tantangan untuk semua jajaran Lapas Klas II Pangkalpinang. Informasi ini sudah saya dapatkan hari kejadian itu juga. Kita tidak mau berkutat itu-itu saja, karena yang kita perlukan sekarang adalah, cari sampai ketemu dengan bekerjasama dengan semua elemen. Pihak keluarga juga, kalau ada informasi, sampaikan, jangan disembunyikan. Seseorang masuk binaan itu ada sebab akibat,” kata Melati kepada marikitabaca.id melalui aplikasi pesan WhatsApp, Kamis (12/6/2025).

Melati berharap semua pihak yang terkait berkoordinasi dengan sebaik-baiknya. Pihak Lapas dan Kepolisian diyakini Melati akan melakukan tindakan yang diperlukan. Karena ini adalah marwah hukum di mata publik. Melati meyakini pihak Lapas dan Kepolisian sudah memiliki semacam pakem kerjasama jika hal-hal seperti ini terjadi.

“Selaku anggota Komisi XIII saya terus memantau perkembangan ini. Karena ini cukup ramai. Dan ini harus tegas setegas-tegasnya. Saya tahu integritas pihak Lapas dan Kepolisian, dan mereka akan menenangkan masyarakat bahwa pelarian warga binaan ini akan berakhir. Kita bantu mereka dengan memberikan informasi apapun itu. Dan saya berharap tidak ada informasi yang menyesatkan yang tidak terkonfirmasi,” pinta Melati.

Untuk diketahui, Seorang narapidana kasus pencurian dengan pemberatan berinisial ZU kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tua Tunu Kota Pangkalpinang saat disuruh mencari pohon pisang. Kepala Lapas Tua Tunu Pangkalpinang Sugeng Indrawan mengatakan Zulfikar saat berada di area ketahanan pangan lapas kabur di saat petugas lengah.

Keberadaan Z di luar blok hunian lapas karena membantu warga binaan yang sedang menjalani program asimilasi. Saat petugas lengah, yang bersangkutan kabur.

Menurut Sugeng, Zulfikar bisa keluar blok hunian lapas bila dibutuhkan di waktu tertentu. Dia memiliki keahlian memperbaiki mesin dan instalasi air yang dibutuhkan Lapas Pangkalpinang.

“Saat itu di waktu bersamaan, Z diminta membantu mencari pohon pisang yang dibutuhkan untuk program ketahanan lapas. Namun dia kabur saat petugas yang melakukan pengawasan lengah," ujar dia, seperti kami kutip dari tempo.co.

Tim reaksi cepat telah menyebar ke berbagai titik strategis dengan mendapat dukungan penuh dari Polres Kota Pangkalpinang. Tim memeriksa tempat kejadian, pelacakan jejak, menyebarkan ciri-ciri Z ke seluruh jajaran dan instansi terkait serta mengawasi lokasi strategis dan akses keluar masuk Kota Pangkalpinang.

Penulis: Putra Mahendra


Klik juga artikel  di bawah ini:





Baca Juga