Promo

Melati: Lemahnya Pemahaman Soal Agama Membahayakan Pancasila

Minggu, 29 Juni 2025 20:49 WIB | 1.626 kali
Melati: Lemahnya Pemahaman Soal Agama Membahayakan Pancasila

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dapil Bangka Belitung (Babel), Melati SH, hari Minggu (29/6/2025) di Gedung Warga Peltim Muntok  Bangka Barat (Babar) di hadapan 150an peserta audiensi menekankan arti persatuan, di kegiatan sosialisasi Empat Pilar tersebut.


Melati mengatakan, dalam sebuah bangsa yang besar dan beragam seperti Indonesia tentu akan banyak riak-riak dan persoalan sosial yang muncul. Apakah itu soal ego kedaerahan, kesukuan, agama, kepercayaan dan lain sebagainya.

, BANGKABARAT - Namun jika itu semua tidak dibungkus dalam sebuah 'rumah' yang bernama Pancasila, maka persoalan tersebut bisa melebar dan berbuah keretakan. Terutama soal kepercayaan dan hak-hak sebagai warga Negara yang agamanya diakui di Indonesia.

"Ini yang harus kita kupas. Sama-sama semuanya, kalau kita paham lima sila yang ada di Pancasila ini, saya yakin nggak akan ada yang namanya penipuan. Nggak akan ada yang namanya bullying. Nggak akan ada yang namanya diskriminasi," kata Melati di hadapan ratusan peserta audiensi.

Melati menjabarkan, ada misalkan, contoh kasus dalam terapan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita seringkali baca di beberapa berita, ada calon bangunan yang mau dibangun rumah ibadah, namun mendapatkan perlawanan atau mendapatkan penolakan dari satu lingkungan dan warga sekitar.

"Padahal sebenarnya kalau kita pikir-pikir, selagi itu rumah ibadah, dan keyakinannya bahwa kita adalah keyakinan Tuhan Maha Esa, sebenarnya nggak masalah. Selagi agama itu memang diakui oleh Negara," kata Melati.

Nah, lanjut Melati, jika kita paham, maka tidak ada masalah-masalah sosial di sekitaran kita. Karena pada dasarnya kita semua memahami itu sejak masih sekolah dasar.

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dapil Bangka Belitung (Babel), Melati SH, hari Minggu (29/6/2025) di Gedung Warga Peltim Muntok  Bangka Barat (Babar) di hadapan 150an peserta audiensi menekankan arti persatuan, di kegiatan sosialisasi Empat Pilar tersebut.

Karena jika kita bicara tentang Tuhan, artinya selagi masyarakat itu benar-benar paham dan memang meyakini Tuhan Esa, dan selagi agama tersebut diakui oleh negara, maka Melati mengajak kita sama-sama saling menghormati.

Selain faktor eksternal itu sendiri, Melati juga menyampaikan ada faktor lain yang terkadang membuat perpecahan di keyakinan.

Tantangannya itu dari internal dan juga eksternal. Nah, kalau internal itu katanya, masih lemahnya pengayatan pengamalan agama serta munculnya pemahaman terhadap agama yang keliru dan sedikit.

"Kita selalu mikir, mungkin ada satu agama yang mikir bahwa agama itu yang terbaik. Oke lah, memang agama masing-masing punya keyakinan itu. Tapi dia nggak boleh mempengaruhi agama lain atau menghakimi atau menilai bahwa agama yang lain tidak baik. Itu nggak boleh," tegas Melati, yang hari itu didampingi Abimanyu, anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat.

Di akhir penjabaran, Melati mengatakan, jika kita memahami sila pertama di Pancasila secara utuh, maka pemikiran kita tak akan sempit. Dan tidak menghambakan kepentingan primordial dalam bermasyarakat dan bersosial.

"Jangan sampai pemikiran kita sempit, jangan menghambakan kepentingan primordial serta kaburnya pandangan tentang fanatisme kedaerahan. Ini tantangan kita sama-sama" tandas Melati.

Penulis: Putra Mahendra


Klik juga artikel  di bawah ini:





Baca Juga