Promo

Kasihan Raya

Rabu, 20 Agustus 2025 16:24 WIB | 793 kali
Kasihan Raya

Raya.


Lembaga filantropi Rumah Teduh mengungkapkan kondisi mengerikan yang dialami Raya (4), balita asal Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), yang meninggal setelah tubuhnya dipenuhi cacing gelang.
 
marikitabaca - Ratusan cacing keluar dari mulut, anus, hingga kemaluan. Total, berat ratusan cacing itu lebih dari satu kilogram (kg).

Dalam video yang diunggah lembaga Filantropi Rumah Teduh, Raya sempat diminta untuk pindah layanan medis. Namun, relawan menolak saran pemindahan karena kondisi balita dari Kampung Pasir Ceuri, Desa Kabandungan, Sukabumi, itu sudah kritis.

"Kami sudah tunjukkan betapa mengerikannya kondisi Raya saat itu, bagaimana cacing gelang sepanjang 15 cm ditarik keluar dari hidungnya dalam keadaan hidup, juga keluar dari mulutnya, dan ratusan cacing keluar dari kemaluannya dan anusnya, dalam keadaan sebagian besar hidup. Sudah lebih dari 1 kg cacing dikeluarkan dari badannya, tapi tidak juga habis-habis," dikutip detikJabar dari video.

Temuan mengejutkan muncul saat ia dirawat di rumah sakit. Dari tubuh mungilnya diduga keluar sejumlah besar cacing, bahkan diduga bersarang hingga ke bagian otaknya. Informasi tersebut diketahui dari penanganan medis yang dilakukan di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Menurut penuturan dr Irfan selaku Humas sekaligus dokter IGD RSUD Syamsudin, Raya masuk ke instalasi gawat darurat pada 13 Juli 2025 sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu kondisinya sudah tidak sadarkan diri sejak sehari sebelumnya.

"Pasien datang dibawa keluarga dan tim pengantar dalam keadaan tidak sadar. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan syok atau kekurangan cairan berat," kata Irfan kepada detikJabar, Selasa (19/8/2025).

Syok berhasil ditangani, tetapi penyebab penurunan kesadaran masih samar. Hingga kemudian sebuah kejadian mengejutkan terjadi di ruang IGD.

"Saat di IGD, tiba-tiba keluar cacing dari hidung pasien. Dari situ, kita mulai menduga ada kaitannya dengan infeksi cacing," ujarnya.

Raya kemudian dirujuk ke ruang PICU untuk perawatan intensif. Dari pemeriksaan lanjutan, dipastikan ia terserang askariasis, penyakit akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

"Infeksi bisa terjadi ketika telur cacing tertelan, baik melalui makanan, minuman, maupun tangan yang kotor. Telur akan menetas di usus, lalu berkembang jadi larva yang bisa menyebar lewat aliran darah ke organ-organ, bahkan otak. Itu sebabnya pasien bisa tidak sadar," jelas Irfan.

Kisah pilu dialami Raya, bocah perempuan berusia 4 tahun asal Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawab Barat. Ia meninggal dunia dengan tubuh dipenuhi ribuan cacing gelang (askariasis).

Peristiwa ini terekam dalam sebuah video berdurasi sembilan menit yang diunggah lembaga filantropi Rumah Teduh dan viral di media sosial.

Video itu menggambarkan bagaimana Raya dirawat di ICU tanpa identitas kependudukan maupun kartu BPJS. Kondisinya kritis, hingga cacing hidup keluar dari hidung, mulut, dan anus.


Pilihan Redaksi 


Tayangan tersebut kini sudah ditonton lebih dari 10 juta kali di Facebook dan memicu perbincangan publik soal kemiskinan, akses layanan kesehatan, dan pola hidup di pedesaan.

Edah (40), kerabat yang pertama kali melaporkan kondisi Raya ke relawan, mengaku menyaksikan sendiri bagaimana cacing sepanjang 15 sentimeter keluar dari hidung sang balita.

"Iya, satu dari hidung mah emang itu ada, saya lihat. Saya kira itu alat dari rumah sakit. Katanya ibu itu ada apa dari rumah sakit bukan, enggak tau katanya. Bukannya di sini enggak pasang. Eh saya mah enggak pasang kata perawat. Pas dilihat uteuk-utekan itu cacing," kata Edah, dilansir dari detikJabar, Selasa (19/8/2025).

Ia mengatakan keluarga tidak memiliki KK maupun BPJS. Kondisi itu membuat proses pengobatan Raya tersendat, hingga akhirnya ia melapor ke relawan Rumah Teduh untuk mencari bantuan.

Plt Camat Kabandungan, Budi Andriana, mengonfirmasi kasus ini terjadi di wilayahnya. Menurutnya, keterbatasan ekonomi keluarga Raya membuat pola asuh anak kurang terpantau.

"Sebetulnya itu terkait pola asuh, memang terkait pola asuh bukan kewenangan kami, karena terkait dengan keluarga. Mungkin tadi ketika ada kasus seperti itu, kami pun awalnya tidak tahu, alhamdulillah dengan koordinasi sebetulnya sudah berjalan," ujar Budi.

Ia menyebut, keluarga Raya memang sudah lama hidup dalam kesulitan. Bahkan ketika petugas mencoba mengurus administrasi kependudukan, keluarga sempat menghilang dua hari. Kondisi itu membuat pemerintah kecamatan kesulitan menindaklanjuti.

Raya masuk IGD RSUD Syamsudin, Kota Sukabumi, pada 13 Juli 2025, sekitar pukul 20.00 WIB. Ia datang dalam keadaan tidak sadar sejak sehari sebelumnya.

"Pasien datang dibawa keluarga dan tim pengantar dalam keadaan tidak sadar. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan syok atau kekurangan cairan berat," jelas dr Irfan, Humas RSUD Syamsudin, Selasa (19/8/2025).

Syok berhasil ditangani, namun kondisi tak kunjung membaik. Saat dirawat di IGD, mendadak cacing hidup keluar dari hidung Raya. Dari pemeriksaan, ia dipastikan menderita askariasis, infeksi akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang berkembang biak di usus.

Sumber: Detik.com | Editor: Putra Mahendra




Baca Juga

Prabowo: Demi Allah Saya Tak akan Mundur!
Senin, 01 September 2025 18:33 WIB
Ada Kebohongan dari Lahirnya Kemerdekaan
Sabtu, 16 Agustus 2025 01:28 WIB
Melati Kutuk Kekerasan Seksual
Rabu, 21 Mei 2025 18:13 WIB